Senin, 25 April 2016

INILAH PROSES PADI MENJADI BERAS


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyonMHctMuA9q4vX8e74Iviy4aEcMv3l7U_btvDjujjRiYklnKmyLazQVny0_M21py2pliX26ybFu0FuCaKexCDHuzC8HE8IjuSgd6iACJf7WlrNkUiiwQgYhMrMtVgJzCdMPf8ovnLSUn/s400/20090820133441.jpg
Gambar Padi Padi

Hasil panen padi dari sawah disebut gabah. Gabah tersusun dari 15-30% kulit luar (sekam), 4-5% kulit ari, 12-14% katul, 65-67% endosperm dan 2-3% lembaga. Sekam membentuk jaringan keras sebagai perisai pelindung bagi butir beras terhadap pengaruh luar. Kulit ari bersifat kedap terhadap oksigen, CO2 dan uap air, sehingga dapat melindungi butir beras dari kerusakan oksidasi dan enzimatis. Lapisan katul merupakan lapisan yang paling banyak mengandung vitamin B1. Selain itu katul juga mengandung protein, lemak, vitamin B2 dan niasin. Endosperm merupakan bagian utama dari butir beras. Komposisi utamanya adalah pati. Selain pati, endosperm juga mengandung protein dalam jumlah cukup banyak, serta selulosa, mineral dan vitamin dalam jumlah kecil.
Sekam merupakan 15-30% bagian gabah. Fungsi sekam antara lain melindungi kariopsis dari kerusakan, serangan serangga dan serangan kapang. Sekam terdiri dari palea dan lemma. Struktur palea/lemma yaitu epidermis luar, sklerenimia (mengandung lignin), parenkimia, dan epidermis dalam.
Kariopsis terdiri dari kulit luar dan endospem. Kulit luar terdiri dari perikarp (10µm), seed coat (0.5µm), nucellus (2.5µm), dan aleuron (5.0µm). Sedangkan endosperm terdiri dari sub aleuron, pati dan terdapat rongga udara pada beras pera sehingga mudah patah waktu digiling.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpMeqJ7Q9HTUhnM28HJCLgZ7-cxssQ0osgZRXDmpLqVqTBi863lD5nq60FXN53V8aBdyDPgcoUROF2XlgdHqRh1Ku_3A1L-0af2PZDjjg6A3Qg3wgr79pRfC1AgJbXfU8VbEs6wXLrScHV/s400/klasifikasi+beras.png
Klasifikasi beras menurut FAO
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYhcHqwJ7l_7F9V7NtpmRd0KtUMUm84ve07Hive4RqiEpZwsb0vep6K4oXKY0uOx7_AkDVVf8LRkMxlJdsTeJoglIB_8dpbTFS1KHWvgnY9aWtbXjHc0SFLqFIYsUFizPbLpUG30edwxSh/s400/sifat+fisik+gabah.png
Sifat fisik gabah dan beras
 Dalam standarisasi mutu, dikenal empat tipe ukuran beras, yaitu sangat panjang (lebih dari 7 mm), panjang (6-7 mm), sedang (5.0-5.9 mm), dan pendek (kurang dari 5 mm). Sedangkan berdasarkan bentuknya (perbandingan antara panjang dan lebar), beras dapat dibagi menjadi empat tipe, yaitu : lonjong (lebih dari 3), sedang (s.4-3.0), agak bulat (2.0-2.39) dan bulat (kurang dari 2).
Tinggi rendahnya mutu beras tergantung kepada beberapa factor, yaitu spesies dan varietas, kondisi lingkungan, waktu pertumbuhan, waktu dan cara pemanenan, metode pengeringan, dan cara penyimpanan. Persyaratan mutu beras yang ditetapkan oleh Bulog (1983) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnzzMgVJkGnsxkqA8jUUZPKdfw_unA-SqIY39sfbx1zzwM7i1nmvYgnckZXwk87HgNtlzeZ-5YC7jx9PtdITHziqYslJzgFdwx9VZAlwxqUsZfctQykbSiVeKxVPCoEb8RUu1C88wk7oHN/s400/persyaratan+beras.png



Persyaratan beras untuk pengadaan dalam negeri
.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuKihnMWJ9uqK3g5iJF2cKvJhFvrq77OyI4JVwlHIzJ8_YjHLKl3PrpzqKnrbYOURyEmug8PXqKpI-8TR29_JVFP_HN74ZXHsJ7m1zaVKdBsa_vl0VFYwOAIlrEr_yXJWlP0Aruksg9vOj/s400/tahapan+pengolahan+primer+padi.png
Tahapan pengolahan primer padi, yaitu padi diolah menjadi gabah, kemudian dari gabah menjadi beras

Padi harus segera dikeringkan untuk menghindari pertumbuhan kapang yang dapat menyebabkan warna kuning. Pengeringan dapat dilakukan dengan memakai sinar matahari (penjemuran dengan menggunakan tikar, tampah, lamporan), pengering buatan dan pengering surya.
Lamporan dibuat miring supaya air dapat mengalir dan untuk mencegah air tergenang. Pada pengering buatan, jika kering cepat maka akan banyak menghasilkan beras patah. Sedangkan pengeringan dengan sinar matahari untuk menghasilkan beras kepala. Pengeringan surya tidak cocok untuk gabah biasa. Pengeringan surya ini sangat mahal biasanya untuk padi bulu yang nilai ekonominya tinggi.
a. Penggabahan
Cara penggabahan antara lain diinjak-injak, dipukulkan, ditumbuk, menggunakan pedal thresner dan mesin perontok. Keuntungan cara penggabahan diinjak-injak adalah kerusakan fisik kecil dan kemungkinan loss/hilang/terpelanting sangat kecil, sedangkan kerugiannya adalah kapasitasnya rendah. Keuntungan bila dipukulkan adalah kapasitas lebih besar sedangkan kerugiannya adalah ada beras yang patah, loss lebih besar. Untuk menghindarinya harus dikerjakan dalam pulungan. Keuntungan bila ditumbuki adalah kapasitas lebih besar dari pada diijak- injak, sedangkan kerugiannya adalah rendemen yang dihasilkan rendah karena banyak beras yang patah. keuntungan dengan menggunakan pedal thresner adalah kapasitasnya besar sedangkan kerugiannya adalah banyak beras yang patah.
b. Penggilingan dan Penyosohan
Penggilingan adalah proses pemisahan sekam dan kulit luar kariopsis dari biji padi agar diperoleh beras yang dapat dikonsumsi. Terdapat berbagai jenis teknologi/alat yaitu penumbukan (lesung/kincir air), penggilingan tipe Engelberg, Rice Milling Unit (RMU) dan penggilingan padi besar.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp_BXvn-dLn8ZgHsbMu2ObfwPaGIzqMsiwxVRg5-a1WUcL9YKO-9N_I19KzSHl7zVswuCMqf80IaUvGz8XZz5j6sOZqyC_Qj9QLakGYAdxr-af-TLcOEkp9QU7cJN1L794Ad0o2HrPtSn5/s400/tahapan+penggilingan+padi.png
Tahapan penggilingan padi
Penggilingan Padi Besar
1.     Perontokan padi. Alat yang digunakan adalah rontogan; bahannya gabah, padi gedengan, “hencak”; sehingga dihasilkan gabah kotor (kotoran: potpngan merang, kerikil, bubuk jenteng, pasir, paku/logam, dan lain- lain).
2.     Pembersihan gabah kotor. Alat yang digunakan adalah ayakan goyang (paddy cleaner/ hongkwl gabah), saringan kasar (batu, kerkil, paku, dan lain-lain), saringan halus (pasir) serta penarik logam; bahannya gabah kotor; sehingga dihasilkan gabah bersih.
3.     Pemecahan kulit (husking). Alat yang digunakan adalah pemecah kulit tipe silinder; bahannya gabah; sehingga dihasilkan beras pecah kulit, sebagian kecil gabah utuh yang lolos, lolosan (pesak halus bercampur dedak dan menir), serta sekam.
4.     Pemisahan pesak. Alat yang digunakan adalah husk separator (hongkwl pesak), saringan pesak, dan saringan lolosan; bahannya beras pecah kulit, sekam, lolosan; sehingga dihasilkan beras pecah kulit bersih, dan gabah.
5.     Pemisahan gabah (paddy separation). Alat yang digunakan adalah paddy separator atau disebut gedongan; prinsipnya adalah perbedaan bobot jenis antara beras pecah kulit dan gabah, serta kehalusan permukaan gabah dan beras pecah kulit. Pada permukaan miring, beras pecah kulit akan cepat turun, sementara gabah terdesak ke atas; dibuat kamar-kamar.
6.     Penyosohan. Alatnya adalah mesin penyosoh (rice polisher), mesin I (penyosohan I), mesin II (penyosohan II), alat terdiri dari batu penyosoh (batu amaril) dan lempengan karet, karena ada gesekan antara beras dengan batu, lempengan karet, dan antara sesama beras maka beras akan tersosoh; bahannya adalah beras pecah kulit; sehingga dihasilkan beras sosoh, dedak (mesin sosoh I),bekatul (mesin sosoh II); dedak dan bekatul langsung dipisahkan dengan aspirator.
7.     Grading. Alat yang digunakan adalah ayakan beras (honkwl beras); memisahkan beras kepala, beras patah dan meni.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhAsJ5GsaDYDKIHXT700T5vUggXHwlv8gXkE3Cx1dMG1lchxq78RQt2kJwZ-qHT_qEDlVNy5QpEEo6vIyY1ZG6iiBps4wwmZ5n3X68ogk05i52sjU7pZA6PudgDjyTZABiCLMr2YrocoSF/s400/komposisi+fraksi+gabah.png
Komposisi gabah dan fraksi hasil giling (%db)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_uML1ovfDApJkkb2Tsr0NxJTMx4Ai6KbwI8GhOCY0HExClhMebvpwcLMWWYRwKGUsBQljGbitit-OFHFUtJ5Yuwj8QjjeOGWaMSzuiSKryCtPhv2dsBl2lu8Zu9c_2bgqbZxXl7KSR1VZ/s400/komposisi+kimia.png
Komposisi kimia (%) pada kadar air 14%

Dalam pengertian sehari-hari, yang dimaksud dengan beras adalah gabah yang bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling (“huller”) serat alat penyosoh (“polisher”). Gabah yang hanya terkupas bagian kulit luar (sekam)-nya, disebut beras pecah kulit (“brown rice”). Sedangkan beras pecah kulit yang seluruh atau sebagian dari kulit arinya telah dipisahkan dalam proses penyosohan, disebut beras giling (“milled rice”). Beras yang biasa dikonsumsi atau dijual di pasar adalah dalam bentuk beras giling.
Dalam proses penyosohan beras pecah kulit akan diperoleh hasil beras giling, dadak dan bekatul. Sebagian dari protein, lemak, vitamin dan mineral akan terbawa dalam dadak, sehingga kadar komponen-komponen tersebut di dalam beras giling menjadi menurun. Beras giling yang diperoleh berwarna putih karena telah terbebas dari bagian dedaknya yang berwarna coklat. Bagian dedak padi adalah sekitar 5-7% dari berat beras pecah kulit. Makin tinggi derajat penyosohan yang dilakukan maka makin putih warna beras giling yang dihasilkan, tetapi makin miskin beras tersebut akan zat-zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh.

Referensi:
  • Tulus. 2006. Teknologi Pengolahan Beras (Teori dan Praktek). eBookPangan.com.
  • F.G. Winarno. 1987. Haruskah Kita Peduli rasa Nasi?. FTDC-IPB.

Ternyata tidak sesederhana yang kita pikirkan ya ….., oleh karena itu kita harus menghargai nasi yang kita makan. Jangan menyisakan makanan kita, kasihan petani yang telah susah payah menanam padi untuk menyediakan makanan buat kita.


Sabtu, 23 April 2016

CARA PEMBUATAN FERMENTASI DAN MASA DEPAN DEDAK PADI


1. Siapkan 20 kg dedak, 3% Molase dan 3% EM4 (dari berat 20 kg bahan)
2. Campurkan air bersih 50% dari berat bahan (10 Liter air) dengan  Molase dan  EM4 tersebut aduk hingga rata
3. Campur larutan dengan dedak secara bertahap dan aduk hingga rata
4. Masukkan hasil pencampuran ke tempat/ kantong plastik dan tutup rapat jangan ada udara masuk
5. Simpan pada suhu ruang dan tidak terkena sinar matahari langsung, Biarkan selama 2 sd 3 hari
6. Tanda – tanda fermentasi sdh selesai adalah timbul wangi, ada jamur putih/ merah, terasa hangat
7. Dedak fermentasi dapat segera dicampurkan dengan pakan pabrik dan diberikan ke ayam
8. Untuk mengawetkan dedak fermentasi harus dikeringkan dengan cara diangin – angin
9. Simpan dedak pada tempat yang kering dan jangan terkena air

Note ;
Dedak bisa juga diganti atau dicampurkan dengan jagung ataupun lainnya untuk pakan ternak

Mengintip Peluang Dedak
Dedak padi atau yang sering kita kenal sebagai bekatul atau rice brand, merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan ransum ternak. Hal ini lantaran kandungan energi dan proteinnya cukup tinggi. Walaupun dedak hanya mengandung energi 2.500 kkal, keberadaannya bersama gaplek dan minyak sawit mentah (CPO) bisa menjadi sumber energi yang dapat mengganti jagung.
“Untuk sumber energi, kita punya jagung, dedak padi. Kalau misalkan dedak padi tidak ada, pakai pollard (dedak gandum). Kalau pollard tidak ada, pasti main jagung, tapi kalau main di jagung terlalu mahal,” ungkap Prof. Dr. Ir.  Nahrowi, M.Sc., pakar Ilmu dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan IPB.
Selain sumber energi, menurut Nahrowi, dedak juga bisa menjadi sumber protein. Bahkan nilai protein dedak lebih tinggi ketimbang jagung. Berdasarkan National Research Council (NRC) 1994, protein dari jagung : 8,5% , dedak padi : 12,9% , gaplek : 2,5% , dan gandum : 14,1%.



Ketersediaan
Di kalangan peracik pakan unggas, dedak padi biasanya difungsikan sebagai penekan harga pakan. Namun belakangan ini, limbah padi tersebut tidak bisa lagi menyandang fungsi itu. “(Bekatul) itu proteinnya bagus, energinya juga bagus, harganya murah, dulu berfungsi untuk nurunin harga, tapi sekarang tinggi (harganya),” ungkap FX Sudirman, Ketua Umum Asosiasi Produsen Pakan Indonesia (GPMT).

Menurut Sudirman, harga dedak normal sekitar Rp800 per kg, tetapi selama dua tahun terakhir ini tidak pernah mencapai Rp1.000, selalu di atas Rp1.500, bahkan akhir-akhir ini menembus angka Rp2.800 per kg.  Melambungnya harga dedak tersebut tak terlepas dari ketersediaannya di pasaran. “Pertama, suplainya kurang. Itu disebabkan karena panennya gagal, bisa kelihatan juga dari harga beras mahal. Yang kedua, kalau bekatul itu life time-nya sebentar, orang nggak bisa stok,” terang salah satu petinggi Sierad Produce tersebut.

Menyikapi kondisi itu, ahli nutrisi di pabrik pakan melakukan berbagai upaya, seperti mengeluarkan kandungan lemaknya lalu dilanjutkan dengan proses pembentukan pellet. “Rice brand yang sudah diambil minyaknya itu bisa lebih awet, dipellet juga jadi lebih mudah. Atau dengan penyimpanan yang bisa menghambat oksidasi,” lanjut Sudirman.

Nahrowi berpendapat, ada cara untuk menjamin ketersediaan yang murah, yaitu melalui fermentasi. Dengan teknik fermentasi yang sedang dikembangkannya, daya simpan dedak bisa mencapai 6 bulan dan lebih hemat karena tidak perlu pemberian imbuhan pakan (feed additive) dan probiotik.  “Produk itu kaya akan bakteri asam laktat, kaya akan asam organik. Ini ‘kan tambah berkualitas,” paparnya.

Prospek Dedak
Pemanfaatan dedak untuk pakan ternak di pasaran bersaing dengan konsumsi manusia. “Permasalahan dedak ini, belum ada yang menangani secara profesional. Yang ada hanya penjual-penjual saja. Kalau dedak ini ditangani dengan bagus, sebetulnya manusia juga butuh. Dibeli dari penggilingan padi, langsung diolah. Bahkan kalau dilihat asam lemaknya masih bagus, itu bisa jadi makanan manusia, atau langsung diekstrak minyaknya. Minyaknya ini bisa untuk (mengatasi) jantung koroner,” ungkap Nahrowi.

Gambaran omzet bisnis dedak paling tidak bisa dilihat dari prediksi konsumsi pakan ternak non-ruminansia oleh GPMT. Untuk 2012 diperkirakan konsumsi pakan ternak nasional sebanyak 10,66 juta ton. Bila porsi dedak dalam ransum pakan 12 persen, maka kebutuhan dedak mencapai hampir 1,3 juta ton setahun atau 100 ribu ton lebih per bulan. Bila harganya Rp2.000 per kg saja, berarti omzet bisnis ini tak kurang dari Rp200 miliar sebulan.

Bekatul Fermentasi Genjot Bobot Ayam
Bekatul atau dedak halus sudah lama dipakai sebagai campuran pakan ternak seperti bungkil jagung dan kedelai. Selain harganya murah, Rp1.200 – Rp1.500/kg, kadar protein yang dikandung kulit bulir padi itu cukup tinggi mencapai 10 – 12%. ‘Pemakaian bekatul mencapai 20 – 30% dari total pakan,’ kata Sobri. Sayangnya, bekatul mudah tengik karena memiliki ikatan asam lemak tidak jenuh.
Kelemahan lain, bekatul mengandung asam fitat. Asam ini merupakan zat antinutrisi yang mampu berikatan dengan protein dan mineral seperti Ca, P, Fe, Zn, dan Mg. ‘Asam fitat sulit larut di air dan tahan panas. Sebab itu bekatul sulit dicerna,’ kata Sobri yang merangkap dosen peternakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur.

Enzim fitase
Asam fitat di bekatul memang dapat menghambat pertumbuhan. Terikatnya fosfor, misalnya, mengganggu pertumbuhan tulang dan kenaikan bobot tubuh ayam. Menurut Ir A rnold P Sinurat, MS. PhD, peneliti utama Balai Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Bogor, ayam perlu 0,4 – 0,5% fosfor di dalam pakan. Jumlah fosfor merosot karena terikat asam fitat. ‘Fosfor yang tersedia hanya 0,25%,’ kata Arnold. Sebab itu dibutuhkan enzim fitase untuk meningkatkan kadar fosfor.
Enzim fitase memecah asam fitat menjadi lebih sederhana. Pada hewan ruminansia, enzim fitase diproduksi oleh rumen. Berbeda dengan keluarga monogastrik alias lambung tunggal seperti keluarga unggas, enzim fitase yang dihasilkan sedikit.
Enzim fitase dapat diproduksi melalui fermentasi. Adalah Sujono yang menfermentasi bekatul sejak 2001. Sujono memakai kapang tempe Rhizophus oligosporus yang mudah diperoleh sebanyak 2%. Itu terbukti mampu memecah asam fitat menjadi asam lemak tak jenuh. Saat itu karbohidrat, lemak, dan protein terhidrolisis menjadi senyawa sederhana.
Dalam bekatul terfermentasi pun terdapat asam lemak tidak jenuh tunggal dan majemuk, antioksidan faktor 2, serta enzim superoksida dismutase. Selain itu vitamin B dan asam amino meningkat. Asam amino, misalnya, naik dari 7,36% menjadi 12,37% dan protein dari 12,09% menjadi 18,82%. Ujungnya proses metabolisme kian lancar dan pertumbuhan optimal.

Rendah kolesterol
Berdasarkan pengamatan Sujono porsi bekatul fermentasi sebagai campuran pakan dapat ditingkatkan sampai 40%. Ini menguntungkan peternak karena menghemat biaya pakan. Ongkos fermentasi bekatul Rp150 – Rp200/kg. ‘Ini masih lebih irit Rp200/kg dari total ransum,’ tutur Sobri.
Bekatul fermentasi memiliki keistimewaan lain, yakni menurunkan kolesterol daging dari 54,44 mg menjadi 29,59 mg. Begitu pula kolesterol telur, turun menjadi 196,49 mg/100 g bahan kering dari 252,07 mg/100 g bahan kering. Itu artinya, daging dan telur ayam broiler sehat dikonsumsi.
Tak hanya bekatul, bahan lain seperti solid heavy phase (SHP) dari limbah cair sawit, singkong, daun singkong, onggok, kelapa, ampas sagu, dan biji kopi, bisa difermentasi untuk campuran pakan. Itu dilakukan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi, Bogor. Pada 2007 balai itu memperkenalkan fermentasi SHP sebagai pengganti 25% jagung. Mikroba yang dipakai sangat adaptif, mudah berbiak, dan tidak menghasilkan racun.
Proses fermentasi menunjukkan terjadinya penurunan serat kasar, peningkatan protein, asam amino, dan energi metabolisme. Dengan memfermentasi bahan-bahan campuran pakan, seperti bekatul dan SHP, peternak memperoleh banyak keuntungan.

Sumber : http://bambangdwisuharmoko.blogspot.co.id/2015/05/cara-pembuatan-fermentasi-dan-masa.html


EM Bokashi Jamu Ternak

Bahan-bahan :
  • Bawang Putih : 0.5 kg
  • Kencur : 0.5 kg
  • Jahe : 0.5 kg
  • Kunyit : 0.5 kg
  • Laos : 0.5 kg
  • Sirih 10 ikat : 0.5 Kg
  • EM4 : 1 liter
  • Molase : 2 literAir Sumur/air tanah : 37 liter

Cara Pembuatan :
  1. Bawang putih, kencur, jahe, kunyit, laos dan daun sirih diblender dengan di beri air secukupnya.
  2. Kemudian disaring dan ditambah EM4 dan molase/tetes tebu.
  3. Dengan perbandingan sebagai berikut : jika diblender dengan air sumur sebanyak 27 liter, EM4 1 liter dan molase 2 liter sehingga jumlah seluruhnya menjadi 40 liter.

Untuk Minuman Ayam Segala Umur, Larutkan :
  • Fermentasi/ jamu : 50 cc ( 5 sendok makan)
  • Molase/tetes tebu : 50 cc (5 sendok makan)
  • Air Sumur : 10 liter
Manfaat Bagi Ayam
  1. Memberi kekebalan terhadap serangan penyakit.
  2. Mengobati ayam yang sakit seperti berak hijau,kolera, mencret dan kurang nafsu makan, gumboro (berak kapur), ND (tetelo), dll.
  3. Menghilangkan bau kotoran ayam.
  4. membentuk mutu telur yang baik.

JAMU TERNAK

 " PENDAHULUAN Indonesia memiliki keaneka ragaman hayati yaitu rumpun tanaman empon-empon yang berkhasiat obat untuk mengobati berbagai jenis penyakit, memperbaiki dan meningkatkan kondisi tubuh.  Sejak dulu tanaman empon-empon sudah dimanfaatkan sebagi bahan jamu yang telah terkenal khasiatnya bagi kehidupan manusia. Rumpun tanaman empon-empon adalah tanaman yang diambil rimpangnya seperti jahe, kunyit, kencur, temulawak, lengkuas dan masih banyak lagi jenis lainnya. Didalam tanaman empon-empon terdapat zat-zat yang sangat berguna bagi kehidupan manusia maupun hewan seperti karbohidrat dan protein. Disamping itu mengandung pula minyak atsiri yang berkhasiat terhadap kesehatan. JAMU UNTUK TERNAK             Jamu untuk ternak merupakan sebuah inovasi tani yang layak diinformasikan kepada peternak dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak kambing dipedesaan. Dibuat dengan mempergunakan bahan tanaman empon-empon antara lain :

-        > Jahe (Zingeber officinale)
       Ada 3 jenis jahe yaitu jahe putih, jahe emprit putih dan jahe merah. Khasiat jahe antara untuk menghangatkan tubuh dan merangsang nafsu makan.

-          > Kunyit (Curcuma domestica)
      Rimpang kunyit bila sudah tua berwarna oranye dan tunas mudanya berwarna putih. Khasiat kunyit antara lain sebagai anti disentri, mengobati gangguan lambung, sebagai perangsang (stimulan) menetralisir racun, meningkakan nafsu mkan dan merangsang keluarnya gas dari dalam perut.

-          > Kencur (Kaempferia galanga)
Khasiat kencur dalam beras kencur dikenal sebagai penambah daya taham tubuh, mencegah masuk angin (kembung) menghangatkan tubuh, membantu pengeluaran gas, mengurangi kelelahan dan membantu menetralisir zat racun.

-         > Temulawak (Curcuma Xantoriza)
      Rimpang temulawak berwarna kekuning-kuningan. Khasiat temulawak antara lain mengobati dan memperbaiki fungsi hati, mengurangi kelelahan, melancarakan buang air besar, membasmi cacing perut dan memperlancar pengeluaran susu.

-          > Lengkuas (Languas galanga)
           Terdapat 2 jenis rimpang lengkuas yaitu lengkuas berimpang putih dan lengkuas berimpang merah muda. Khasiat lengkuas antara lain menghangatkan badan, menambah nafsu makan,  membantu pengeluaran gas, meningkatkan gairah seksual, memperlancar pengeluaran kemih dan memperkuat fungsi empedu.

-          > Bawang putih
Khasiat bawang putih dikenal sebagai obat kuat, membantu pengeluaran gas dari dalam perut dan sebagai tonikum (penyegar) bagi syaraf-syaraf seluruh tubuh.

-          > Serai
Khasiat serai yang sudah dikenal antara lain sebagai anti diare, mengobati tubuh yang terasa pegal dan otot yang ngilu serta sebagai obat batuk.

-          > Daun sirih
Khasiat  daun sirih yang sudah dikenal adalah sebagai anti septic (pembasmi kuman) juga mengurangi produksi lender disaluran pernafasan.

-          > Tetes
Sisa hasil pengolahan tebu ini daoat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi yang sangat bermanfaat bagi ternak ruminansia

-          > EM-4
Penambahan probiotik EM-4 didalam formulasi jamu dapat memberikan nilai tambah terhadap produk jamu yang dihasillkan.

ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan jamu antara lain: Alat-alat Bahan-bahan Timbangan Pisau Baskom Blender Jerigen Corong Saringan pengaduk Jahe, kunyit, kencur, lengkuas dan temulawak  @ 300 gram Bawang putih 100 gram Daun sirih 200 gram Batang serai 100 gram EM-4 sebanyak 500 cc Tetes tebu sebanyak 500 cc Air sebanyak 10 liter CARA PEMBUATAN  JAMU Setelah semua alat dan bahan tersebut diatas tersedia maka tahapan pelaksanaan pembuatan jamu sebagai berikut : No Uraian 1 Persiapan Siapkan alat dan bahan 2 Pelaksanaan
 a.    Kupas dan cuci bersih bahan-bahan 
b.    Blender atau haluskan hingga halus 
c.    Masukan air 10 liter kedalam jerigen 
d.    Tambahkan EM-4 dan, aduk hingga rata
 e.    Tambahkan bahan yang telah dihaluskan, aduk hingga rata 
f.     Tambahkan daun sirih dan serai yang telah dihaluskan 
g.    Tutup jerigen dengan rapat, simpan diruang sejuk selama 1 minggu h.    
Kocok  jerigen dan buka ± 5 menit untuk menghilangkan gas setiap hari 3 Pengakhiran Cuci alat-alat dan kembalikan ketempat semula

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu


APLIKASI EM PADA TERNAK

EM-4 Peternakan
Produk EM-4 Peternakan merupakan kultur EM dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kuningan yang menguntungkan untuk pertumbuhan dan produksi ternak dengan cirri-ciri berbau asam manis. EM-4 Peternakan mampu memperbaiki jasad renik didalam saluran pencernaan ternak sehingga kesehatan ternak akan meningkat, tidak mudah stress dan bau kotoran akan berkurang. Pemberian EM-4 Peternakan pada pakan dan minum ternak akan meningkatkan nafsu makan karena aroma asam manis yang ditimbulkan. EM-4 peternakan tidak mengandung bahan kimia sehingga aman bagi ternak.
Manfaat EM-4 Peternakan
• Menyeimbangkan mikroorganisme yang menguntungkan dalam perut ternak.
• Memperbaiki dan Meningkatkan kesehatan ternak.
• Meningkatkan mutu daging ternak.
• Mengurangi tingkat kematian bibit ternak.
• Memperbaiki kesuburan ternak.
• Mencegah bau tidak sedap pada kandang ternak
• Mengurangi stress pada ternak
• Mencegah bau tidak sedap pada kandang ternak dan kotoran ternak.
Beberapa Cara Aplikasi EM-4 Peternakan antara lain :
1.Air Minum
Campuran EM dengan konsentrasi ½ - 1% dalam air minum ternak, diberikan setiap hari. Hindari penggunaan antibiotika melalui minum agar EM tidak mati. Bersihkan bak air minum dan tempat minum ternak setiap hari. Pathogen dalam saluran pencernaan dan ada pada tempat minum akan tertekan, ternak menjadi lebih sehat.
2.Pakan
Semprotkan EM pada pakan yang segera akan diberikan, EM akan meresap dalam pakan dan masuk kesaluran pencernaan makanan bersama makanan.
3.Sanitasi Kandang
Semprot kandang, kotoran termasuk hewan ternak piaraan. Untuk menanggulangi bau busuk, menekan berbagai pathogen yang ada pada bulu dan kulit ternak, bulu atau kulit ternak akan lebih cerah dan bersih. Caranya yaitu larutkan EM4 + molase ke dalam air dengan perbandingan 1:1:100. Larutan ini kemudian disimpan dalam tempat yang tertutup rapat selama 1-2 hari dan selanjutnya dapat digunakan untuk menyemprot kandang (pada lantai, dinding, atap dll) dan pada badan ternak dengan dosis 1-10 cc larutan dalam 1 liter air.
4.Jamu Ternak
EM dapat dipergunakan untuk membuat jamu ternak. Pada ternak ayam dan bebek jamu dapat diberikan setiap hari dengan konsesntrasi 1 %, bila telah menggunakan jamu ternak pemberian EM pada air minum tidak diperlukan lagi, peternak ayam dan bebek membuat jamu sendiri dengan ramuan tradisional yang terdiri dari jahe, kencur, kunir, laos, bawang putih dan daun sirih. Bahan-bahan ini dirajang halus direndam/fermentasi dengan EM dan molase. Setelah seminggu jamu sudah siap dipakai. Bila diperhatikan dengan jamu ternak dari EM, kuning telur lebih tebal, bau amis berkurang sehingga sangat baik digunakan untuk telur asin. Orang - orang yang biasanya alergi telur, dengan telur EM tidak alergi lagi.
5.Silase
Sapi, kerbau kambing telah biasa diberikan silase larutan pada musim kemarau saat rumput juga sulit didapat. Em dapat digunakan sebagai probiotik pembuatan silase, rumput kering, jerami, pohon jagung kering dan lain-lain dapat diolah menjadi pakan ternak dengan dipotong kecil-kecil terlebih dahulu, potongan rumput kering ini ditaruh dalam bak drum atau tempat lain, ditaburi dedak halus dan disiram dengan EM sampai lembab dan dipadatkan. Pembuatan silase dilakukan secara berlapis lapis, dengan cara seperti diatas. Adonan ini kemudian ditutup rapat agar suasananya anaerob, setelah 5 hari adonan sudah berbau tape dan siap diberikan pada ternak. Karena proses fermentasi, kandungan gizi silase lebih tinggi dari asalnya dan dapat disimpan lebih lama untuk memenuhi kebutuhan pakan pada saat musim kemarau.
6.Pakan daur ulang
Pakan daur ulang dapat dilakukan pada peternakan ayam petelur, cara ini sangat membantu peternak pada saat harga telur menurun dan harga pakan naik. Pembuatanya cukup sederhana. Kotoran ayam dijemur kering, digiling dan dicampur dengan dedak, disiram dengan EM dan molase lalu difermentasikan dalam keadaan anaerob. Fermentasi hanya diperlukan 24 jam dan pakan daur ulang ini dicampur dengan konsentrat lagi pada saat pemberian. Biaya dapat ditekan sampai dengan 28 % dengan kesehatan dan produktifitas seperti semula.
Aplikasi EM Pada Lingkungan
EM-4 Pengolahan Limbah
Produk EM-4 Pengolahan limbah merupakan kultur EM dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kuningan dengan konsep mutakhir dalam bidang mikrobiologi daur ulang limbah untuk memfermentasi limbah organic cair dan padat secara efektif.
Manfaat EM-4 Pengolahan Limbah
• Mempercepat proses penguraian limbah organic cair maupun padat.
• Menekan bau yang tidak sedap ( H2S dan NH3 )
• Menurunkan kadar BOD dan COD
• Menekan perkembangan mikroorganisme pathogen.
• Dapat digunakan untuk mendaur ulang limbah organic menjadi pupuk / kompos
Produk EM-4 Toilet merupakan kultur EM dalam medium cair berwarna coklat kekuning-kuningan dengan konsep bioremediasi bahan organic dengan memanfaatkan kerja dari berbagai mikroorganisme alami secara fermentasi sehingga potensi pencemaran dapat ditekan.
EM-4 Toilet mengandung berbagai mikroorganisme yang effectif yang masing-masing mikroorganisme ini mempunyai kerja yang sangat spesifik dan bekerjasama secara sinergis dalam menguraikan limbahorganik serta menagkap gas yang menyebabkan bau (H2S, NH3 dll) sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitasnya sehingga sangat tepat untuk digunakan pada WC/Septik Tank menghilangkan bau kurang sedap ataupun menekan baketri pathogen (E.Colli,) yang terdapat dalam air tanah akibat resapan septic tank yang ummnya dijumpai di kota-kota yang padat penduduknya.
Manfaat EM-4 Toilet
• Menghilangkan bau tidak sedap pada kamar mandi dan WC.
• Mengatasi saluran got/WC yang tersumbat.
• Menghemat biaya pengurasan septic tank.
• Dapat digunakan untuk membuat kompos.
Hemat dan ramah lingkungan
Pengolahan Limbah Organik Cair
Pengolahan limbah dengan teknologi EM merupakan cara pengolahan limbah secara biologis, yaitu melalui proses fermentasi. Fermentasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan mikroorganisme efektif untuk aktif dan berkembangbiak lebih banyak sehingga dapat bekerja dengan efisien dan optimal sebelum dituangkan ke IPAL.
Campurkan EM-4 + Molase + air bersih (1 : 1 : 18) secara merata kemudian fermentasi selama 5-7 hari, lalu tuangkan pada limbah secara kontinyu sesuai dengan debit air limbah masuk (inlet), kemudian diberikan perlakuan mekanis dengan aerator/blower sederhana. Untuk memperoleh hasil yang bagus, penambahan larutan EM-4 dapat dilakukan setiap hari.
Pengolahan Limbah (Sampah) Organik Padat
EM Bokashi Padat
C. Selanjutnya fermentasi sekitar 5–7 hari dalam keadaan tertutup. Lakukan pengadukan/pembalikan apabila suhu° 50<Cara Pembuatan Bokashi Padat Sampah : Campurkan sampah organik dan bahan organik lainnya secara merata, kemudian tuang larutan EM-4 berangsur dan merata. Kandungan air semestinya berkisar antara 30–40 % dan suhu dipertahankan  > C. Pupuk sudah matang dan siap digunakan bila memberikan bau khas yang sedap dan ditumbuhi jamur putih. Bila berbau busuk, maka pembuatan bokashi tidak berhasil atau gagal.°50

EM Bokashi Cair
Cara Pembuatan Bokashi Cair : Campurkan 1 liter EM4 + 1 liter Molase + 100 liter air + bahan organik lainnya secara merata kemudian fermentasi selama 5-7 hari. Lakukan pengadukan setiap hari sampai kandungan gasnya habis. Selanjutnya campurkan 1 liter EM bokashi cair dengan 10 liter air dan disiramkan pada tanaman, tanah atau bahan organik. Lakukan secara teratur 1–2 minggu sekali.
Dari kemampuan yang dimiliki oleh EM maka teknologi EM dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan dibidang lingkungan seperti :
1. Pengolahan Limbah Rumah Tangga
• Siramkan larutan EM Aktif dengan konsentrasi 1-10 cc per liter pada got, closet, tempat cuci piring, dll. Untuk mengurangi bau yang kurang sedap, lakukan setiap saat (sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu).
• Kumpulkan limbah dapur dalam ember yang berisi saringan dibawahnya, taburi dengan bokashi setiap hari sampai ember tersebut penuh. Limbah padat setelah seminggu akan menjadi bokashi siap pakai dan air leached diencerkan lagi untuk menyiram tanaman di pekarangan.
2. Pengolahan Limbah Padat Pada ternak
• Kumpulkan limbah ternak (kotoran dan sisa pakan ternak), siramkan larutan EM Aktif dengan konsentrasi 1-10% sebanyak 1 liter per m3. Bau busuk limbah akan tertekan dan setelah satu minggu limbah tersebut dapat dipergunakan untuk memupuk tanaman.
3. Pengolahan Limbah Cair.
• Limbah cair dari kencing ternak ditampung, dicampur dengan EM dan molase diencerkan dengan air 20 kali difermentasi selama seminggu. Limbah cair ini akan menjadi bokashi cair, untuk menyiram tanaman setelah diencerkan 500-1000 kali dari volume semula.
4. Penyiraman di TPA
• Siramkan EM Aktif dengan konsentrasi 1-2 per seribu (1-2 liter per m3 air) pagi dan sore hari. Bau busuk berangsur-angsur berkurang, populasi lalat, kecoa dan serangga lainnya juga akan menurun.
5. Memperbaiki Kualitas Air Sungai, Danau, Pantai, dll.
• Siramkan EM Aktif secara berkesinambungan
• Lemparkan Bokashi Dango (Bokashi tanah liat) kedalam sungai, danau, pantai.
Manfaatnya :
• Air sungai menjadi jernih, Lumpur tergerus dan bau busuk berkurang.
Air laut jernih, biota laut (Phyto dan Zoo Plangton tambah baik, kerang-kerangan, ikan berkembang dengan baik.
(sumber web www.em4indonesia.com)

Masih banyak produk serupa yang beredar di pasaran dengan manfaat serta kegunaan yang sama dengan artikel yang saya kutip dari
Masih banyak produk serupa yang beredar di pasaran dengan manfaat serta kegunaan yang sama dengan artikel yang saya kutip dari www.em4indonesia.com